Pemerintah Kabupaten Kediri mulai mewajibkan menggunakan Pakaian Khas Kediri bagi ASN dan PPPK setiap hari Kamis minggu pertama di awal bulan mulai Maret 2023. Pada kesempatan kali ini admin tourdelombok akan membahas pakaian khas Kediri bagi pria Kediri, Wdihan Kadiri Mapanji dan Wdihan Kadiri Satria, saja.
Setiap pegawai ASN dan PPPK pria di Kediri wajib mengenakan pakaian Wdihan Kadiri Mapanji atau Wsihan Kadiri Satria, sedangkan bagi wanita wajib mengenakan Ken Kadiri.
Perlu diketahui bahwa pakaian khas ini bukan pakaian yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, melainkan diciptakan melalui proses kajian dari sumber-sumber historis dan arkeologis yang banyak terdapat di Kediri.
Sehingga pada 25 Maret 2022 lalu, pakaian ini mulai diperkenalkan oleh Bupati Kediri kepada masyarakat.
Ada dua khas pakaian khas Kediri bagi pria, yaitu Wdihan Kadiri Mapanji dan Wdihan Kadiri Satria.
Pakaian khas Kediri untuk Pria – Wdihan Kadiri Satria (instagram.com/budayakediri)
Wdihan Kadiri Mapanji adalah pakaian adat khas Kediri untuk kegiatan sehari-hari, atau biasanya digunakan untuk acara santai.
Sedangkan Wdihan Kadiri Satria adalah adalah pakaian adat khas Kediri untuk acara formal atau kegiatan resmi.
Perbedaannya berada di atasan. Kalau Wdihan Kadiri Mapanji menggunakan rompi, sedangkan Wdihan Kadiri Satria menggunakan pakaian langsung yang dibaluti sabuk khas yang disebut asabuk gringsing panjalu.
Selain itu, bawahan Wdihan Kadiri Satria tidak menggunakan penggunaan celana di balik kain bawahan, berbeda dengan Wdihan Kadiri Mapanji.
Kalau dibayangkan, Wdihan Kadiri Satria itu seperti baju demang, sedangkan Wdihan Kadiri Mapanji itu seperti baju prajurit.
Pemerintah Kabupaten Kediri mulai mewajibkan menggunakan Pakaian Khas Kediri bagi ASN dan PPPK setiap hari Kamis minggu pertama di awal bulan mulai Maret 2023.
Setiap pegawai ASN dan PPPK pria di Kediri wajib mengenakan pakaian Wdihan Kadiri Mapanji atau Wsihan Kadiri Satria, sedangkan bagi wanita wajib mengenakan Ken Kadiri.
Perlu diketahui bahwa pakaian khas ini bukan pakaian yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, melainkan diciptakan melalui proses kajian dari sumber-sumber historis dan arkeologis yang banyak terdapat di Kediri.
Baca Juga: Ulasan Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani Di Lombok
Sehingga pada 25 Maret 2022 lalu, pakaian ini mulai diperkenalkan oleh Bupati Kediri kepada masyarakat.
Kali ini akan membahas pakaian khas Kediri bagi pria Kediri, Wdihan Kadiri Mapanji dan Wdihan Kadiri Satria, saja.
Ada dua khas pakaian khas Kediri bagi pria, yaitu Wdihan Kadiri Mapanji dan Wdihan Kadiri Satria.

Wdihan Kadiri Mapanji adalah pakaian adat khas Kediri untuk kegiatan sehari-hari, atau biasanya digunakan untuk acara santai.
Sedangkan Wdihan Kadiri Satria adalah adalah pakaian adat khas Kediri untuk acara formal atau kegiatan resmi.
Perbedaannya berada di atasan. Kalau Wdihan Kadiri Mapanji menggunakan rompi, sedangkan Wdihan Kadiri Satria menggunakan pakaian langsung yang dibaluti sabuk khas yang disebut asabuk gringsing panjalu.
Selain itu, bawahan Wdihan Kadiri Satria tidak menggunakan penggunaan celana di balik kain bawahan, berbeda dengan Wdihan Kadiri Mapanji.
Kalau dibayangkan, Wdihan Kadiri Satria itu seperti baju demang, sedangkan Wdihan Kadiri Mapanji itu seperti baju prajurit.